Selamat datang di Toko Aki,Oli,dan shok absober "SHOP AND DRIVE" LAYANAN ANTAR AKI 24 JAM GRATIS DAN GARANSI s/d 2 TAHUN

SD URIP SUMOHARJO

Senin, 21 November 2016

Cara Mudah Merawat Wiper


Memiliki kendaraan terutama mobil bukan sekedar isi bensin dan berkendara, tapi perawatan juga wajib diperhatikan. Memang bicara urusan perawatan berat baiknya pergi ke bengkel di mana teknisi profesional berada, tapi buat urusan-urusan sepele seperti "wiper", bisa kok dilakukan sendiri.

Pada musim panas seperti ini, banyak yang mengabaikan fungsi wiper karena jarang digunakan. Namun, ketika musim Hujan tiba dan menggunakannya, bencana muncul, sapuan air Hujan tidak masimal atau lebih parah lagi kaca depan justru baret.

Untuk menghindari ini, Gesang Pranoto, Foreman Teknisi Auto2000 Cempaka Putih berbagi tips buat pemilik mobil. Gesang mengatakan, banyak pemilik kendaraan yang jarang sekali memperhatikan dan merawat wiper. Padahal bagian mobil ini cukup penting keberadaannya, selain untuk keselamatan juga keawetan kaca depan.

“Jika wiper bekerja maksimal, maka ketika Hujan bisa menyapu air di kaca depan dengan maksimal sehingga pandangan tidak terganggu. Kemudian juga membuat kaca mobil tidak rusak akan goresan-goresan tipis karena karet wiper yang mengeras”, ujar Gesang, Jumat (25/9/2015).

Gesang mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan yaitu ketika memarkir kendaraan di luar rumah, atau di lokasi parkir yang langsung kena sorot matahari, baiknya wiper diangkat, tidak menempel pada kaca. Karena dalam situasi tersebut, kaca akan menjadi panas dan membuat karet wiper yang menempel ikut terkena panas, sehingga membuatnya cepat kering dan retak.

“Maka dari itu sebaiknya angkat wiper, entah itu di tempat parkir yang panas, maupun saat mobil akan diparkir dalam waktu lama”, ujar Gesang.

Kemudian, kata Gesang, sebaiknya menggunakan cairan wiper fluid (air yang menyemprot ke kaca depan). Ada sedikit campuran sabun pada cairan ini, sehingga kerja wiper tidak berat saat menyapu kaca depan.

“Jadi lebih licin dibanding dengan air biasa pada saat wiper mengelap kaca, jadi karet wiper tidak berat kerjanya. Efeknya yaitu usia wiper yang bisa bertahan atau sedikit lebih panjang”, ujar Gesang.

KOMPONEN yang digunakan untuk menyingkirkan tetesan air di kaca mobil ini kerap dilupakan oleh para pengendara. Keberadaannya baru diingat saat hujan deras mengguyur, dan pandangan terhalang air. Selebihnya, pelepah karet ini tak menjadi “anak emas” layaknya, AC, sound system ataupun cat yang kinclong.

Padahal, keputusan penting yang diambil saat mengemudi selalu didasari atas pengelihatan sopir. Jadi jelas, selain lampu, wiper pun mempunyai peran krusial bagi pengendara agar bisa melihat dengan jelas, dan mengambil keputusan yang tepat, apalagi di tengah hujan.

Lalu, berapa sering wiper harus diganti? Ya, layaknya komponen lainnya, bagian ini pun tentu memiliki umur pakai. Banyak praktisi otomotif yang mengatakan bahwa wiper harus diganti setiap enam sampai 12 bulan, untuk  menjamin performa optimal wiper saat menghalau air.

Mudah mengidentifikasi jika wiper sudah terlihat retak, getas, pecah-pecah, atau tanda-tanda kerusakan lainnya. Tapi, bukan berarti wiper yang masih mulus dan bagus tidak bermasalah. Banyak pengendara yang merasa wiper yang menempel di mobilnya masih layak pakai,karena “terlihat masih bagus”. Padahal belum tentu.

Karet sebagai material dasar wiper akan berkurang kelenturannya karena termakan waktu, khususnya terik matahari. Makanya, banyak didapati, wiper-wiper yang diangkat saat mobil terparkir di bawah terik matahari. Mungkin maksudnya agar karet yang melunak karena panas matahari tak melekat pada kaca. Tapi tetap saja kondisi itu akan mempengaruhi umur wiper, sekalipun jarang dipakai.

1. Cara sederhana untuk mencoba apakah wiper masih layak dipakai adalah dengan menyemprotkan air pembasuh ke kaca. Lalu cobalah sapu air itu dengang menggunakan wiper. Kemudian perhatian dengan seksama. Wiper yang rusak selalu meninggalkan jejak, dan gurat-gurat saat menyapu air. Hal ini sangat mengganggu jika mobil harus melaju di tengah hujan pada malam hari. Pantulan lampu dari kendaraan dari arah depan akan membias di antara  jejak air tersebut. Hasilnya, padangan pengemudi pasti sangat terganggu.
2. Selain itu, wiper telah aus, biasanya akan menimbulkan bunyi yang mengganggu, seperti berderit.
Jika semua indikasi itu ada, maka sudah saatnya wiper diganti. Pilihan wiper pun beragam, ada yang dijual seperti standar pabrikan, lengkap dengan dudukannya. Jenis ini pun dijual dalam berbagai merk dan kualitas. Atau, karet re-fill-nya saja. Semua itu tergantung pertimbangan kebutuhan dan dana. Jangan lupa perhatikan ukuran panjang karet wiper, biasanya menggunakan satuan inchi.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah, kualitas kerja wiper pun akan tergantung pada kondisi dudukan dan lengan wiper. Jika sapuan dan tekanan lengan wiper melemah, maka otomatis air yang didorong pun tak akan maksimal. Biasanya kondisi ini terjadi pada mobil-mobil tua, di mana ketegangan lengan wiper sudah melemah, sehingga permukaan karet tak menapak dengan baik di atas kaca. Jika ini masalahnya, maka mengganti karet wiper tak akan mejadi solusi. Lengan wiper-lah yang harus diganti.


Sumber: travel.kompas.com
                otomotif.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar